Senin, 29 Agustus 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Word Healt Organitation (WHO), Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 585.000 orang. Kejadian kematian ibu sebagian besar terdapat di Negara Berkembang, ditingkat ASEAN Indonesia merupakan Negara dengan angka kematian ibu tertinggi. Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2003, menyebutkan angka kematian ibu di Indonesia sebesar 307/100.000 kelahiran hidup, lebih tinggi dari Vietnam dengan angka kematian ibu 95/100.000 kelahiran hidup, Malasyia30/100.000 kelahiran hidup, singapura 9/100.000 kelahiran hidup (http://www.suarapembaharuan.com, di akses tanggal 3 juli 2011).

Pada tahun 2005 World Health Organization (WHO) memperkirakan sebanyak 536.000 perempuan meninggal dunia akibat masalah kehamilan, persalinan dan nifas. Kejadian ini dapat berakibat 25% kematian ibu terjadi di Negara-Negara berkembang. Seperti di Vietnam Anagka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 95/100.000 kelahiran hidup, Malasya sebesar 39 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup. Factor penyebab adalah perdarahan 40-50%, preeklamsia dan eklamsia 20-30%, infeksi jalan lahir20-30% (http://www.batampost.co.id.online diakses 18 juli 2011).

Menurut Direktur Bina Kesehatan Masyarakat Depertemen Kesehatan angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2005 yaitu 291/100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2006 angka kematia ibu turun menjadi 209/100.000 kelahiran hidup (http://www.gatra.com.online , di akses pada 18 juli 2011)

Data yang diperoleh dari Profil Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2010, jumlah angka kematian ibu (AKI) berjumlah 92 orang dengan penyebab langsung kematian adalah perdarahan (39,1 %), infeksi (5,4 %), eklamsia (17,4 %), partus lama (4,3 %). (Profil Dinkes Provinsi NTB 2010).

Menurut data yang diperoleh dari bagian pencatatan dan pelaporan Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Dompu periode Januari s.d Desember 2010 kejadian preeklamsia mencapai 106 orang dari 1.079 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya. Kejadian tersebut menunjukan bahwa pre-eklamsia merupakan masalah yang memerlukan perhatian yang serius untuk menjadi perioritas di Rumah Sakit Umum Daerah Dompu Nusa Tenggara Barat.

Preeklamsia masih sering terdengar di masyarakat, namun masih banyak ibu hamil yang tidak mengetahui tentang bahaya Preeklamsia-Eklamsia. Sedangkan jumlah kematian ibu hamil akibat Preeklamsia-Eklamsia masih dijumpai.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai gambaran kejadian preeklamsia pada ibu hamil yang dibatasi pada factor umur ibu dan gravida.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kejadian preeklamsia menurut umur ibu?

2. Bagaimana gambaran kejadian preeklamsia menurut gravida ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk memperoleh informasi mengenai gambaran kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Daerah Dompu Nusa Tenggara Barat periode januari s.d desember 2010.

2. Tujuan khusus

a. Diperolehnya informasi mengenai gambaran kejadian preeklamsia menurut umur ibu.
b. Diperolehnya informasi mengenai gambaran kejadian preeklamsia menurut gravida ibu.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Program

Sebagai masukan bagi instansi yang berwenang untuk menjadi dasar pertimbangan dalam mengambil kebijakan khususnya bagi Dinas Kesehatan dalam penyusunan program yang berkaitan dengan masalah preeklamsia-eklamsia.

2. Manfaat Ilmiah

Untuk menambah wawasan dan khasanah berfikir serta sebagai sumber dan bahan bacaan yang diharapkan.

3. Manfaat Bagi Peneliti

Merupakan pengalaman berharga dalam upaya memperluas wawasan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh.

4. Manfaat Institusi

Sebagai bahan acuan diharapkan dapat dimanfaatkan terutama dalam pengembangan konsep tenteng masalah preeklamsia-eklamsia di institusi D III Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar.